Selamat datang

Selamat datang di blog saya.. semoga kita semua bisa berbagi cerita dan pengalaman yang bermanfaat...

Kamis, 17 Februari 2011

Yuk cari tahu... apa itu Enterobacter Sakazakii

Apa Sih Enterobacter Sakazakii
 
Klasifikasi Ilmiah :

Kerajaan : Bakteria
Filum : Proteobacteria
Kelas: Gamma Proteobacteria
Ordo: Enterobacteriales
Family: Enterobacteriaceae
Genus: Enterobacter



Merupakan Bakteri Gram Negatif Anaerob Fakultatif, berbentuk Koliform ( Kokoid ), dan tidak membentuk Spora. Bakteri ini termasuk dalam Family Enterobacteriaceae. Sampai tahun 1980 Sakazakii dikenal dengan nama Enterobacter Cloacae berpigmen kuning.
Pada tahun 1980, bakteri ini dikukuhkan dalam genus Enterobacter sebagai suatu spesies baru yang diberi nama Enterobacter Sakazakii untuk menghargai seorang Bakteriolog Jepang bernama Riichi Sakazakii. Reklasifikasi ini dilakukan berdasarkan studi DNA Hibridisasi yang menunjukkan kemiripan 41% dengan Citrobacter Freundii dan 51% dengan Enterobacter Cloacae.
Sifat Bakteri ini Invasif dan memproduksi Endotoksin dan zat beracun yang disebut Enterotoksin. Bakteri ini tergolong ganas karena kemampuannya dalam mempengaruhi Bakteri lain, misalnya Escherichia Coli, untuk memproduksi racun yang sama.


Habitat dan Sumber Penyebaran :

Enterobacter Sakazakii bukan merupakan Mikroorganisme normal pada saluran pencernaan hewan dan manusia, sehingga disinyalir bahwa tanah, air, sayuran, tikus dan lalat merupakan sumber Infeksi.
Enterobacter Sakazakii dapat ditemukan di beberapa lingkungan industri makanan ( pabrik susu, coklat, kentang, sereal, dan pasta ), lingkungan berair, sedimen tanah yang lembab. Dalam beberapa bahan makanan yang potensi terkontaminasi Sakazakii antara lain keju, sosis, daging cincang awetan, sayuran, dan susu bubuk.

Bahaya Kesehatan :

Laporan mengenai Infeksi Sakazakii menunjukkan bahwa Bakteri ini dapat menyebabkan radang selaput otak dan radang usus pada bayi. Kelompok bayi yang memiliki resiko tertinggi terinfeksi Sakazakii yaitu Neonatus ( baru lahir hingga umur 28 hari ), bayi dengan gangguan sistem tubuh, bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), bayi prematur, dan bayi yang lahir dari ibu yang mengidap Human Immunodeficiency Virus (HIV)
Enterobacter merupakan Patogen Nosokomial yang menjadi penyebab berbagai macam Infeksi termasuk Bakteremia, Infeksi saluran pernapasan bagian bawah, Infeksi kulit dan jaringan lunak, Infeksi saluran kemih, Infeksi dalam perut, radang jantung, radang sendi, Ssteomyelitis, dan Infeksi mata. Angka kematian akibat Infeksi Sakazakii mencapai 40-80%. Sebanyak 50% pasien yang dilaporkan menderita Infeksi Sakazakii meninggal dalam waktu satu minggu setelah Diagnosa. Hingga kini belum ada penentuan dosis Infeksi Sakazakii, namun sebesar 3 cfu/100 gram dapat digunakan sebagai perkiraan awal dosis Infeksi.


Gejala Enterobacter Sakazakii :

1. Nafsu makan hilang,
2. Suhu tubuh terganggu,
3. Jika berat, infeksi dapat mengakibatkan meningitis ( radang selaput otak ) sehingga dapat mengganggu sistim saraf pusat.


Cara Mencegah :

Agar terhindar dari Infeksi Bakteri Sakazakii, Usahakanlah untuk memberikan ASI Eksklusif untuk bayi. Percayalah, hanya ASI yang terbaik untuk buah hati tercinta kita.

Namun bila terpaksa memberikan Susu Formula, ada beberapa cara yang direkomendasikan oleh WHO (2007) untuk mengurangi kemungkinan tercemarnya susu bubuk atau susu formula yang kita beli:

1. Siapkanlah susu di daerah atau tempat yang benar-benar bersih (higienis).
2. Cucilah tangan sebelum mempersiapkan susu.
3. Rebuslah botol minuman bayi terlebih dahulu sampai mencapai suhu 100 derajat Celcius sebelum digunakan.
4. Buatlah susu untuk sekali minum, usahakan jangan sampai ada sisa sedikitpun. Bila tersisa, hendaknya langsung dibuang.
5. Didihkanlah air hingga mencapai suhu 70 derajat Celcius, barulah dicampur dengan susu formula. Perlu diketahui, bakteri E. sakazakii akan mati pada suhu di atas 60 derajat Celcius.
6. Usakanlah agar susu yang telah dibuat dapat dihabiskan maksimal dalam waktu 4 jam setelah dibuat. Bila tidak segera diminum, simpanlah di kulkas atau tempat yang bersuhu di bawah 10 derajat Celcius. Jangan berikan pada buah hati kita bila disimpan sudah lebih dari 24 jam.
7. Bersihkan dan rebuslah (sterilkan) peralatan untuk mempersiapkan makanan bayi kita secara rutin dan teratur.
sumber : wikipedia.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar